Rabu, 17 April 2013

PERILAKU KONSUMEN


PRILAKU KONSUMEN

Prilaku konsumen adalah proses atau aktiviatas yang dilakukan oleh semua individu yang berhubungan dengan pembelian pencarian dan pengunaan, selain itu juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keiinginannya. Dalam memenuhi kebutahan dan keinginannya prilaku konsumen juga harus bisa mengambil keputusan yang matang dalam pembeliaan barang dan jasa. Pengambilan keputusan yang matanglah yang menjadi pioritas yang utama dalam prilaku konsumen, supaya dapat memenuhi kebutuhannya dalam jangka panjang

Pendekatan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :

a. Pendekatan Marginal Untility (Cardinal) dan Idenfference Curve (ordinal)

1. Pendekatan marginal Curve Utility (cardinal) beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan, missalnya uang.

2. Pendekatan Indifference Curve (ordianal) yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat di ukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagi berikut.

· Utility bisa diukur dengan uang.

· Hukum Gossen ( The Law Of Diminishing Retrurns) berlaku yang menyatakan bahwa “semakin banyak suatau barang yang dikonsumi. Maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun”

· Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

Total Utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari menkonsumsi sejumlah barang tertentu.

Marginal Utiliy adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagian akibat dan pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu..

Apabila yang dikonsumsi hanya 1 barang, maka tinggkat kepuasan maksumum dapat dicapai pada saat total utilitynya mencapai maksumum. Apabila yang dikonsumsi 2 macam ata lebih, maka kepuasa maksimum dapat dicapai apabila marginal utility untuk sejumlalh barang yang dikonsumsi sama besarnya.

CONTOH SOAL 1

apabila seorang konsumen membeli durian & mangga, Jika harga durian dan mangga Rp 500, berapa jumlah durian & mangga yang akan di beli bila pendapatan nya Rp 2500 ?


M = Px.Qx + Py.QY

M= Pendapatan Px = Harga durian Qx = Jumlah durian Py = Harga mangga

Qy = Jumlah mangga

M = Pd Qd + Pm Qm

2500 = 500(2) + 500(3)

2500 = 1000 + 1500

Elastisitas adalah ukuran derajad kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu factor yang mempengaruhi.

Elastisitas dibagi menjadi :


1. Price Elasticity (Elastis harga) adalah perubahan kwantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut.


Ep = % perubahan kuantitas yang diminta / % harga barang tersebut

E > 1 à Elastis

E < 1 à Inelastis

E = 1 à Elastisitas tunggal

Price (harga)
Jumlah yang diminta

Rp. 1.000,00
Rp. 2.000,00
200 unit
50 unit

% prubahan permintaan = 50 unit - 200 unit / 200 unit x 100%
= - 150 unit / 200 unit x 100%
= - 75%2. Cross Elasticity (Elastisitas Silang) adalah perubahan jumlah yang diminta terhadap sesuatu barang sebagai akibat dari perubahan harga baranga lain.

Ec = % perubahan kuantitas yang diminta / % perubahan harga barang tersebut
Ec positif untuk barang substitusi dan negative untuk barang komplementer.

CONTOH :

Variasi harga dan jumlah barang yang diminta berupa gula pasir, gula jawa dan gula batu untuk semester I dan II periode tahun tertentu berdasarkan laporan penjual eceran sebagai berikut:

Barang semester 1 Semester 2
P / Kg Q / kg P / Kg Q / Kg
Gula Pasir (P) 11000 20000 13000 25000
gula Jawa (J) 7000 15000 8000 13000
Gula Batu (B) 8000 7000 10000 4000

Jawab :

Tingkat elastisitas silang antara gula pasir (P) dan gula Jawa (J)


Epj = (Qp / Pj ) ( Pj / Qp )
∆Qp = 25.000 – 20.000 = 5.000

∆Pj = 8.000 – 7.000 = 1.000

Pj = 7.000 dan Qp = 20.000

Jadi :

Epj = (5)(0,35) = 1,75

3. Income elasticity (Elastisitas Pendapatan ) adalah % perubahan kwantitas barang yang diminta segabai akibat dari perubahan pendapatan riil.


Ec = % perubahan kuantitas yang diminta / % perubahan harga rill

Produsen adalah suatu kelompok atau perorangan yang memiliki badan usaha yang mampu menghasilkan output dalam bentuk barang atau jasa

Fungsi Produksi adalah suatu fungsi yang menunjukan hubungan antara berbagai kompinasi input yang digunakan untuk menghasilkan Output.

MENGOPTIMALKAN PRODUKSI adalah upaya meningkatkan nilai dari suatu produksi. Seperti meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dsb.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

Contoh.

1. PT. ABG adalah perusahaan pemasok material bahan baku yang sedang melayani sebanyak 60 perusahaan pelanggan, studi yang dilakukan oleh bagian akuntansi menunjukkan bahwa biaya administrasi dan penjualan setiap pelanggan di ketahui merupakan fungsi TC = 40.000 + 50Q + 4Q2, dimana TC pertahun ($) dan Q adalah banyaknya perusahaan pelanggan, dengan menggunakan model regresi kubik anda diminta untuk :

Hitung biaya tetap perusahaan setiap tahunnya

Hitung biaya rata-rata sekarang yang dikeluarkan perusahaan untukmelayani sebanyak 60 pelanggan

Hitung jumlah pelanggan pada tingkat output pada biaya rata-rata minimum

Jawaban Soal

a. intersep (kontanta) untuk fungsi biaya total kuadratik diatas adalah $ 40,000. Hal ini mengindikasikan bahwa biaya tetap perusahaan per tahun aladah :$ 40.000

b. Pada saat sekarang perusahaan sedang melayani 60 perusahaan pelanggan (Q=60), sehingga biaya rata-rata per perusahaan adalah :

AC = TC/Q = (40000 + 50Q + 4Q2)/Q

= {40000 + (50) ( 60) + 3 (60)2 } / 60

= 57400 / 60

=957

Jadi biaya rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk melayani setiap perusahaam pelanggan adalah $957

BIAYA PRODUKSI MINIMAL

Biaya produksi merupakan jantung dari keputusan suatu bisnis. Perusahan harus memberi perhatian penuh terhadap biaya, karena setiap sen biaya yang keluar maka akan mengurangi laba perusahaan. Biaya sangat penting untuk diperhitungkan sebab biaya digunakan untuk membuat keputusan produksi suatu barang dan penjualan atas dasar biaya dan harga barang.

Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu,yaitu :

1. jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan dan

2. jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah. Dalam bab ini hanya dibahas biaya produksi jangka pendek.

Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu :

1. Biaya tetap (fixedcost) dan

2. Biaya variabel (variable cost).

Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan(1) biaya produksi rata-rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya variabel rata-rata ; dan (2) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.

Jadi, dari segi sifat biaya dalam hubungannya dengan tingkat output, biaya produksi dapat dibagi ke dalam:

(1) Biaya Total ( Total Cost = TC) . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.

TC = TFC + TVC

Dimana TFC = total fixed cost; dan TVC = total variable cost.

(2) Biaya Tetap Total (total fixed cost = TFC). Biaya tetap total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Sebagai contoh : biaya pembelian mesin, membangun bangunan pabrik, membangun prasarana jalan menuju pabrik, dan sebagainya.

(3) Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC). Biaya variabel total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel.

Contoh biaya variabel : upah tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya.

(4) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC). Biaya tetap rata- rata adalah biaya tetap total dibagi dengan jumlah produksi.

TFC

AFC = ——- ( di mana Q = tingkat output)

Q

(5) Biaya Variabel Rata-Rata ( Average Variable Cost = AVC). Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah produksi.

TVC

AVC = ——–

Q

(6) Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = AC). Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi.

T C

AC = ——— atau AC = AFC + AVC.

Q

(7) Biaya Marginal ( Marginal Cost =MC). Biaya marginal adalah tambahan biaya produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit.

DTC

MC = ———–

DQ

Sumber :

Pengantar ekonomi, Universitas Gunadarma, Adi Kuswanto

http://ramadhantrisumarsono.blogspot.com/2010/03/mengoptimalkan-produksi.html

https://sites.google.com/site/artikelmatakuliah/ekonomi-mikro

http://latansablog.wordpress.com/2012/05/06/elastisitas-silang/

http://bduhgendut.blogspot.com/2011/04/contoh-elastisitas-harga.html

http://biannur.wordpress.com/2012/03/09/biaya-produksi-minima/

Jumat, 05 April 2013

TEORI ORGANISASI UMUM 2


MATERI TEORI ORGANISASI UMUM 2


Nama        : TRI AJI WANTORO                        
NPM         : 17111161
Kelas         : 2KA 39               

  
Ruang Lingkup Ekonomi
1.Definisi dan metodologi ekonomi.

adalah ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah, yang berhubungan dengan ekonomi, termasuk prinsip tentang pertimbangan ekonomi.

2. Masalah-masalah yang mempengaruhi mekanisme harga.

Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak terbatas. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen.

Masalah ekonomi bagi produsen

Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :

a. Barang apa yang harus diproduksi (what)

b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why)

c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)

Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen

Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumen akan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.

PENGARUH MEKANISME HARGA
·         Krisis financial
·         What to produce  Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi , karena sumber daya yang   terbatas sementara kebutuhan yang tidak terbatas,
·        How to produce Menentukan cara barang diproduksi. Dalam hal ini metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, pelaku produksi memerlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien dalam pelaksanannya, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah.
·         To whom  Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi. Salah satu masalah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi.

3. Definisi sistem ekonomi dan macam-macam sistem ekonomi.
Sistem ekonomi  adalah suatu kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran
Macam macam sitem ekonomi :

Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando


Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan

 Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan kepada kekuatan pasar

    Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis disebut juga sistem ekonomi terpusat. Mengapa disebut terpusat? Karena segala sesuatunya harus diatur oleh negara, dan dikomandokan dari pusat. Pemerintahlah yang menguasai seluruh kegiatan ekonomi.

Sistem Ekonomi Liberal

Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau sistem ekonomi laissez faire. Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Filsafat atau ideologi yang menjadi landasan kepada sistem ekonomi liberal adalah bahwa setiap unit pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan memperoleh keuntungan juga

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran
1. Definisi penawaran dan permintaan.
Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya.

2. Hukum permintaan dan penawaran.

Hukum permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap

Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakinrendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:

“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

3. Faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
     Berikut ini merupakan factor factor yang mempengaruhi permintaan
·         Harga barang itu sendiri
Harga barang akan mempengaruhi jumlah barang yang di minta jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat. Dan kebalikannya.
·         Harga barang subtitusi atau pengganti
Harga barnag dan jasa pengganti ikut mempengaruho jumlah barang dan jasa yang diminta apabila harga dari barnag subtitusi lebih murah maka orang akan beralin pada barang subtitusi tersebut .
·         Harga barnag komplementer atau perlengkap
Barang pelengkap juga dapat memempengaruhi permintaan barang/jasa misalnya sepeda motor barnag komplementernya bensin apabila bensnin naik maka kecenderungan ornang untuk membeli sepeda motor akan turun.
·         Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan barang dan jasa

a. Menjelaskan apa yang mempengaruhi pergeseran kurva permintaan dan penawaran.

Kurva permintaan dikatakan mempunyai kemiringan negatif,  dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva permintaan ini bisa bergeser disepanjang kurva permintaan apabila terjadi perubahan harga, jumlah pendapatan konsumen dan perubahan jumlah barang yang diminta.

Sedangkan pergerakkan kurva permintaan hanya bisa terjadi apabila jumlah barang berubah. Kurva permintaan dikatakan bertambah apabila kurvanya bergerak ke kanan atas dan dikatakan berkurang apabila kurvanya bergerak ke kiri bawah.

Dan factor factor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran
·         Tingkat teknologi yang digunakan
·         Harga Input
·         Harga produk-produk yang berkaitan.
·         Kebijakan pemerintah
Faktor factor yang mempengaruhi pergesaran kurva permintaan
·         Rata-rata pendapatan konsumen
·         Ukuran pasar
·         Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan
·         Pengaruh-pengaruh khusus.
Dibawah ini merupakan contoh kurva permintaan dan penawaran
arga dari suatu produk (P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat produksi pada harga tertentu (yaitu penawaran: S) dan tingkat keinginan dari orang-orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu (yaitu permintaan: D). Grafik ini memperlihatkan adanya peningkatan permintaan, dari D1 ke D2, seiring dengan peningkatan harga dan kuantitas (Q) produk yang terjual.

Sumber Faktor Faktor diatas : http://andreabelle.wordpress.com
4. Penentuan harga keseimbangan.

PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN Harga keseimbangan atau harga ekulibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli dan penjual dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli.

Sumber :