PRILAKU PRODUSEN
Perilaku produsen adalah
kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi
sehingga bisa di terima di masyarakat.
Seorang produsen
mempunyai satu masalah pokok, yaitu bagaimana dengan sumber daya yang terbatas
mereka mereka dapat mencapai hasil yang optimal atau keuntungan yang besar.
Oleh karena itu laba adalah suatu ukuran keberhasilan bagi produsen.
Perilaku produsen dalam kegiatan perekonomian
1. Bagi Masyarakat : Tanggung jawab sosial
produsen kepada masyarakat.
2. Bagi Pemerintah: Produsen merupakan partner
untuk menjalankan tugas pemerintah dalam mewujudkan tatanan masyarakat.
Perilaku produsen dalam kegiatan produksi
1. Perencanaan: Faktual dan realistis,
logis dan rasional, fleksibel, komitmen,komprehensi.
2. Pengorganisasian: Dalam
pengorganisasian ini rencana dilakukan dalam sebuah dengan cara mengkoordinasi.
3. Pengarahan: Suatu cara agar produsen
bisa melakukan rencana dengan baik atau rencana bsa terwujud.
4. Pengendalian: Proses pengontrolan
yang dilakukan oleh produsen.
Produsen dan Fungsi Produksi
Produksi adalah usaha
menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
Dan orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan
disebut produsen. Untuk dapat melakukan kegiatan produksi, seorang produsen
membutuhkan faktor – faktor produksi.
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor
produksi turunan.
Perilaku produsen
dilakukan semata-mata agar tidak merugikan produsen namun juga tidak
memberatkan konsumen. Dengan demikian daya konsumsi akan stabil karena antara
konsumen maupun produsen sama-sama saling membutuhkan.
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor
produksi asli antara lain sebagai berikut :
Alam. Contohnya : tanah,
air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
Tenaga kerja. Tanpa
adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah
atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi
turunan
Yang termasuk faktor
produksi turunan adalah modal dan keahlian.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan
interaksi antara masukan (input) dengan keluaran (output). Misalkan kita
memproduksi jeans. Dalam fungsi produksi, jeans itu bisa diproduksi dengan
berbagai macam cara. Kalau salah satu komposisinya diubah begitu saja, maka
hasilnya juga akan berubah. Namun, output dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi
diganti dengan komposisi yang lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti
dengan penambahan tenaga kerja. Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis
sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q
= jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F = symbol persamaan (function)
L = tenaga kerja (labour)
R
= kekayaan alam (resources)
C
= modal (capital)
T
= teknologi (technology)
Produksi Optimal
Sebuah usaha produksi
baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau yang sering
kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang yang
menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola
suatu bisnis.
Pengusaha berbeda dengan
pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah usaha dan
hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas pemilik
bisnis.
Bila orang itu hanya
mengatur karyawan dan menggunakan sumber daya perusahaan untuk usaha, maka
orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha lebih dari keduanya. Pengusaha
berusaha mendirikan perusahaan yang menguntungkan, mencari dan mengelola sumber
daya untuk memulai suatu bisnis.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat produksi optimal
atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang
dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ
dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya
penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya,
tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total
inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ
mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1. barang yang diproduksi mempunyai tingkat
produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2. selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan
persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ)
karena penggunaan selama pemenuhan.
Least
Cost Combination
Least Cost Combination
adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila
jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau
Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai
kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam
hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk
tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar
dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2
> DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Sumber : http://nandacahyani.wordpress.com/2012/10/08/perilaku-produsen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar