1. LATAR BELAKANG
MASALAH
Latar belakang masalah merupakan uraian hal-hal yang menyebabkan
perlunya dilakukan penelitian terhadap sesuatu masalah atau problematika yang
muncul dapat ditulis dalam bentuk uraian paparan,atau poin-poinnya saja. Pada
bagian ini dikemukakan :
1. Pentingnya masalah masalah yang akan dibahas.
2. Telaah pustaka yang telah ada tentang teknologi yang berhubungan
dengan masalah yang dibahas.
3. Manfaat praktis hasil bahasan.
4. Perumusan masalah pokok yang dibahas secara eksplisit. Biasakan
perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan .
Dalam bagian latar belakang ini diharapkan penulis menuliskan
sebab-sebab ia memilih judul atas permasalahan tersebut.Alasan-alasan yang
dapat dikemukakan antara lain:
a. Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu
pelaksanaan kerja yang lebih efektif misalnya,atau akan dicari pemecahannya
karena berbahaya apabila tidak.Jadi pentingnya diadakan penelitian.
b. Menarik minat peneliti karena dari pengalamannya peneliti
mendapatkan gambaran bahwa hal itu sangat menarik.
c. Sepanjang sepengetahuan peneliti belum ada orang yang meneliti
masalah tersebut.
Latar belakang masalah menguraikan alasan-alasan mengapa masalah
dan/atau pertanyaan penelitian serta tujuan penelitian menjadi fokus
penelitian. Dalam latar belakang masalah secara tersurat harus jelas subtansi
permasalahan (akar permasalahan) yang dikaji dalam penelitian atau hal yang
menimbulkan pertanyaan penelitian, yang akan dilakukan untuk menyiapkan
skripsi. Secara operasional permasalahan penelitian yang dimaksud harus gayut
(relevan) dengan rumusan masalah dan/atau pertanyaan penelitian yang diajukan.
Pokok isi uraian latar belakang masalah hendaknya mampu meyakinkan pihak lain,
terutama pembimbing dan penguji.
Dengan kata lain, unsur yang perlu diketengahkan dalam latar
belakang masalah penelitian sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut:
1) penjelasan dan/atau alasan mengapa masalah dan/atau pertanyaan
penelitian yang diteliti itu penting dan menarik untuk diteliti.
2) beberapa bukti bahwa masalah yang diajukan belum ada jawaban
atau pemecahan yang memuaskan. Harus dijelaskan bahwa masalah yang
diajukan/diteliti belum pernah diteliti oleh siapapun, dan jika ini merupakan
penelitian ulang (replikasi) harus dijelaskan alasannya mengapa hal itu
dilakukan.
3) Kedudukan masalah yang diteliti dalan konteks permasalahan yang
lebih luas dengan memperhatikan perkembangan bidang yang dikaji.
Dalam hal ini para penulis sebaiknya menyadari bahwa pemilihan masalah
harus didasarkan atas minat dan penghayatan sendiri.
Alasan pemilihan masalah yang paling tepat adalah adanya
kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan apa yang terjadi.Menurut Prof.Dr.
Winarno memilih masalah adalah mendalami masalah itu,sehingga harus dilakukan
secara lebih sestematis dan intensif.
Selanjutnya oleh Dr.Winarno dikatakan bahwa setelah studi
eksploratoris ini penulis menjadi jelas terhadap masalah yang dihadapi,dari
aspek historis,hubungannya dengan ilmu yang lebih luas,situasi dewasa ini dan
kemungkinan-kemungkinan yang akan datang dan lain-lainnya.
1. Mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti.
2. Tahu dimana/kepada siapa informasi dapat diperoleh.
3. Tahu bagaimana cara memperoleh data atau informasi.
4. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data.
5. Tahu bagaimana harus mengambil kesimpulan serta memanfaatkan
hasil.
2. BATASAN MASALAH
Membuat batasan masalah dalam kerangka penelitian meliputi hal –
hal seperti jumlah responden yang akan kita teliti. Agar tidak melebar, masalah
penelitian perlu dibatasi. Sebab, jika tidak dibatasi, masalah tersebut mungkin
tidak sesuai dengan kemampuan penulis, baik dari segi pengetahuan, ekonomi,
maupun waktu. Selain itu, hasilnya pun akan dangkal sehingga tidak memenuhi salah
satu syarat karya ilmiah.
3. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan
dibahas dalam karangan. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil
penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab
kesimpulan. Jawabannya diperoleh dari hasil analisis data. Kemudian yang harus
diamati adalah wilayah penelitian. Biasanya dalam wilayah penelitian yang
sifatnya sangat besar, bisa ditentukan dari beberapa kota, atau jika ingin
ruang lingkup yang lebih kecil maka kita bisa membuatnya hanya di satu tempat.
Misalnya saja, bagi teman – teman yang akan melakukan penelitian menyangkut
skripsinya bisa membuat penelitiannya di satu kampus saja. Tujuannya agar lebih
efisien dan fleksibel.
4. TUJUAN PENELITIAN
· Sebagai wahana
melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan
ilmiah yang sistematis dan metodologis.
· Menumbuhkan etos
ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
· Karya ilmiah yang
telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara
sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
· Membuktikan potensi
dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan
dan pendidikan dari jurusannya.
· Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
5. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian bagi penulis adalah berikut:
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan
sistematis;
Memperoleh kepuasan intelektual;
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya
6. HIPOTESIS
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani: hypo = di bawah;thesis = pendirian,
pendapat yang ditegakkan, kepastian. Artinya, hipotesa merupakan sebuah istilah
ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah yang mengikuti kaidah-kaidah
berfikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah. Dalam penggunaannya
sehari-hari hipotesa ini sering juga disebut dengan hipotesis, tidak ada
perbedaan makna di dalamnya.
SUMBER
http://putrinurainiw.blogspot.com/2013/06/teori-dalam-pembuatan-proposal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar